Anjing, Canis familiaris sangat penting bagi kepolisian atau bea cukai di bandara dan pelabuhan. Dengan ketajaman penciuman anjing mampu menggagalkan penyelundupan barang-barang terlarang. Anjing juga mampu mengendus bahan peledak, narkotika, bahkan jejak pencuri.
Penciuman anjing sangat sensitif dibanding binatang lain. Daya penciumannya lebih kuat 100 kali lipat dibanding manusia karena perbedaan bentuk, susunan, luas permukaan, maupun pusat penciuman di otak. Itu karena alat khusus di langit-langit atas mulut bernama olfactory epithelium yang cukup peka menangkap partikel udara yang masuk rongga hidung dan segera mengenali bermacam rangsangan bau. Manusia hanya mampu membedakan 1.000 jenis bau; anjing, 4.000 jenis bau.
Lebih dari itu, anjing juga mendengar suara yang sekecil apa pun yang manusia tidak mampu mendengarnya. Dengan suara, ia dapat menentukan apa yang akan diperbuatnya, mau menggonggong balik, berlari, atau mengejar arah suara itu. Anjing juga diciptakan sebagai binatang yang memiliki kelebihan pada daya penglihatan yang luar biasa. Sudut penglihatan anjing sebesar 250o—290o, sedang manusia hanya 145o, dan kucing 275o.
Jangan lupa, selain pintar, anjing diciptakan Tuhan sebagai binatang yang memiliki sosok cantik dan menawan. Dari jenis anjing Anda kenal, apakah ada yang sama. Masing-masing anjing memiliki keistimewaan, ada yang sebesar anak kerbau, seperti greatdane, atau sekecil tikus pada jenis chihuahua. Ada anjing berkepala mirip domba pada anjing bedlington terrier, mirip singa (chowchow), atau monyet (pekingese). Dari bulunya, ada yang pendek seperti boxer, panjang (golden retriever), ikal (cocker spaniel), atau selembut sutera (yorkshire). Itulah merupakan salah satu tanda-tanda penciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Coba Anda pikirkan sejenak, andaikan belum pernah melihat anjing, lalu seseorang memintamu untuk menggambarnya. Apa yang akan Anda lakukan, pastilah tidak bisa membayangkan bagaimana sosok anjing yang sebenarnya. Anda tidak bisa melakukannya kecuali Tuhan telah memberikan contohnya. Pesawat terbang sebenarnya dibuat manusia karena melihat perilaku burung saat terbang. Jadi, Tuhan menciptakan semua makhluk dengan berbagai keistimewaan. Anjing dikaruniai 42 gigi, 10 gigi lebih banyak dari manusia. Dengan begitu, anjing mampu mengerat, memecahkan, memotong, menyobek, dan mengunyah makanannya tanpa kesulitan.
Satwa multiguna
Harus diakui, anjing telah menjadi teman manusia sejak jaman purbakala. Sebanyak 400 jenis anjing ras telah diakui Federation Cynologue Internationale (FCI)—organisasi anjing dunia yang berada di Belgia—tersebar di berbagai belahan dunia. Lalu, bagaimana hubungan manusia dengan anjing. Manusia memanfaatkan anjing karena memiliki kelebihan, daya tahan dan kekuatan untuk membantu tugas sehari-hari.
Menurut ahli konologi, hubungan manusia dan anjing sudah terjalin sejak jaman dulu. Jauh sebelum menjadi teman manusia, anjing adalah binatang liar yang hidup berburu dengan cara berkelompok. Mereka mempunyai gerak yang tinggi dalam memburu mangsanya. Pada jaman itu manusia primitif juga hidup dengan berburu binatang untuk dijadikan makanan.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, musim berganti musim, tahun berganti tahun, anjing mulai kesulitan mencari makanan karena persaingan dengan manusia. Satu-satunya jalan, mereka akhirnya mendekati “rumah-rumah” manusia. Anjing-anjing liar itu sadar untuk memperoleh makanan hanya mengandalkan sisa-sisa tulang yang dibuang manusia. Makanya, ia selalu mengikuti setiap perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain.
Sejak itulah anjing dan manusia saling berinteraksi hingga akhirnya terjalin hubungan yang baik antara keduanya. Proses domestifikasi/penjinakan itu memakan selama periode waktu di berbagai benua, seperti Eropa, Asia, dan Amerika Utara sejak 10.000—15.000 tahun silam. Anjing dimanfaatkan untuk membantu berburu, juga diandalkan menjaga harta milik majikannya.
Catatan kuno mengungkapkan penduduk di kutub utara memakai jasa anjing sebagai penarik kereta sejak 16 abad silam. Mereka memilih anjing-anjing yang memiliki kekuatan kaki dan daya tahan untuk melakukan perjalanan di Greenland. Jenis anjingnya disebut esquimax dog. Sebanyak 10 anjing digunakan untuk menarik kereta yang mengangkut beban seberat 136 kg—182 kg sejauh 56 km setiap hari dengan kecepatan 13 km/jam.
Di Canada, ada seekor anjing silangan eskimo dog yang dikenal staghound, memiliki keistimewaan pada kecepatan, kekuatan, dan stamina. Jenis samoyed pun digunakan untuk menarik kereta saat musim dingin, tapi perkembangan selanjutnya anjing ini lebih banyak dikenal sebagai pengembala dan penjaga rumah. Beberapa negara di Eropa, seperti Belgia dan Belanda selama abad ke-20, manusia telah memanfaatkan anjing sebagai pengangkut barang, seperti hasil kebun, kayu, atau batu. Bahkan, sebuah kantor pos memanfaatkan jasa anjing sebagai pengangkut surat dari satu tempat ke tempat lain. Anjing juga andal sebagai pengawal para pembawa barang.
Karena kekuatannya, anjing pun diperbantukan untuk mengangkut amunisi saat peperangan. Hal itu telah dilakukan Raja Henry VIII dari Inggris yang menggunakan anjing jenis old english mastif sebagai anjing perang sejak 2.200 SM. Anjing jenis st bernard yang kuat di lokasi dingin, mampu membantu mencari korban akibat tertimbun es di Zwitzerland. Pantas, bila anjing berkepala besar ini menjadi anggota salah satu regu penyelamat The Hospice du Saint Bernard di Swiss.
Anjing juga lihai menjaga teritorialnya. Tak hanya rumah, gudang, perkebunan, atau peternakan, juga gereja dan kuil pun aman berkat dijaga anjing. Anjing senantiasa mengawasi siapa pun yang masuk gerbang. Gonggongannya seolah memberikan “kode”kehadiran orang asing. Dengan begitu si pemilik akan segera berjaga-jaga untuk menghadapi segala sesuatu yang terjadi. Bukan saja penjaga yang andal, beberapa peternak di Jerman memanfatkan herder—nama lain anjing gembala jerman sebagai penggembala ternak. Tugasnya sebagai “mata-mata” yang mengawasi gerak-gerik ternak di lapangan rumput. Anjing ini juga lihai menggiring ternak masuk ke kandang.
Jenis anjing gembala jerman, menurut Rachmatdi Hatmosrojo di dalam bukunya Melatih Anjing Keluarga dan Melatih Anjing Penjaga terbitan PT Penebar Swadaya masih dominan dimanfaatkan kepolisian dan kemiliteran sebagai anjing pelacak dan penjaga. Maklum, anjing itu memiliki daya penciuman yang tajam dan daya tahan tubuh yang bagus sehingga cocok untuk kerja di lapangan. Bahkan, jenis anjing ini sukses dalam membantu perang. Perancis adalah negara yang pertama kali memperkerjakan anjing sebagai pasukan perang. Sukses itu disusul Jerman dan Rusia, yang mengerahkan pasukan anjing dengan sebutan “Dogs of War.”
Lambang kesetiaan
Banyak sekali cerita atau legenda yang membuktikan betapa dekatnya hubungan anjing dan manusia. Di dalam epos Mahabharata, adalah Yudhistira, sulung dari Pandawa ini bertekad mendaki gunung Mahameru sebagai jalan untuk mensucikan diri. Di tengah perjalanan, muncul seekor anjing berbulu putih kumal yang ikut serta dalam pendakian.
Begitu sampai di puncak, Dewa Indra mempersilakan Yudhistira masuk ke swargaloka. Namun, Yudhistira menolak lantaran sang anjing tidak ikut serta sebagai bukti kemuliaan hatinya. Maka, sekonyong-konyong anjing itu berubah menjadi Dewa Dharma—dewa keadilan. Maka berangkatlah mereka masuk ke swargaloka. Cerita ini dikenal di Bali dengan nama legenda Anglingdarma. Sebuah patung di Kabupaten Klungkung dibuat sebagai penghormatan anjing.
Masih banyak lagi cerita-cerita tentang anjing. Kita tentu masih ingat legenda tanah sunda yang menceritakan Sangkuriang lahir dari hubungan Dayang Sumbi dengan si Tumang, seekor anjing. Di Madura, ada legenda Bangsacara dan Ragapatmi. Sementara legenda Batu Gantung tidak terlepas dari sejarah kota Prapat di Danau Toba, Sumatera Utara. Kisah-kisah itu seringkali diceritakan para orang tua kita sebagai pengantar tidur, sehingga tanpa disadari sejak kecil sebenarnya kita sudah terdidik untuk mencintai anjing.
Terlepas dari keistimewaannya, anjing adalah binatang yang setia. Di Jepang, seekor anjing jenis akita bernama Hachiko membuktikan kesetiaan menunggu sang majikan, Prof Dr Eisaburo Ueno di stasiun Shibuaya selama bertahun-tahun hingga akhir hayatnya. Kisahnya berawal ketika Hachiko diajak ke stasiun untuk mengantar guru besar Universitas Tokyo itu. Setiap hari ia selalu datang ke stasiun untuk menunggu dengan sabar kedatangan sang profesor.
Suatu sore pada tahun 1925, sang profesor meninggal di tempat kerja. Namun, Hachiko tetap menanti hingga tengah malam. Demikian pula keesokan hari, demikian seterusnya selama 10 tahun hingga anjing itu mati tertabrak kereta api. Kesetiaan Hachiko diketahui seluruh masyarakat Jepang. Sebuah surat kabar menyarankan untuk membangun sebuah monumen di stasiun itu sebagai lambang kesetiaan. Hingga kini, akita sudah menjadi bagian budaya masyarakat di Jepang.
Manfaat bagi manusia
Sekarang apa artinya anjing bagi Anda? Pada zaman yang serba sibuk seperti sekarang ini, apalagi di tahun-tahun mendatang, banyak sekali orang mengalami stres karena keadaan di lingkungan sekitarnya. Ada yang stres karena pekerjaan, aktivitas yang super sibuk, dan mobilitas tinggi. Belum lagi kenaikan BBM hingga 100% jelas membawa dampak di sana-sini, harga sembako melonjak tajam, ongkos transpor melambung, dan biaya-biaya lain yang tidak bisa dipungkiri bakal terus bertambah.
Banyak cara yang dapat kita tempuh untuk menghilangkan stres, misalnya relaksasi diri pada jam santai, saat pulang kerja, atau weekend. Ada berbagai macam bentuk untuk merelaksasi diri, salah satunya memelihara anjing. Kebanyakan hobiis memelihara anjing sebagai teman. Memang disadari, memelihara anjing sudah menjadi gaya hidup kosmopolitan hobiis yang tinggal di apartemen atau perumahan.
Beruntunglah bagi mereka yang memelihara anjing. Bukan saja sebagai teman dan mencurahkan segala kesenangan dan kesedihan, anjing ternyata berfaedah untuk menghalau pencurian dan perampokan yang kini tengah merajalela di berbagai daerah di Indonesia. Kita tentu masih ingat kejadian pada tahun 1997—1998, saat itu banyak kerusuhan di mana-mana. Kehadiran anjing ternyata bisa diandalkan menjadi “satpam” yang tangguh. Tak hanya dirinya, rumah dan harta benda mereka aman dari penjarahan dari orang-orang tidak bertanggungjawab. Selain diandalkan sebagai penjaga rumah atau gudang, kehadiran anjing seolah memberikan kenyamanan pemiliknya. Apalagi situasi saat ini rawan, perampokan di jalanan seringkali terjadi kapan dan di mana pun.
Meski begitu, orang akan terus memanfaatkan anjing dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya, anjing dapat menjadi media komunikasi, entah di rumah, lingkungan perumahan, atau antarteman/partner. Bukannya dalam kehidupan sehari-hari, banyak kejadian unik dijumpai gara-gara anjing, misalnya tumbuhnya benih-benih cinta di antara pasangan muda-mudi. Karena anjing pula, komunikasi anak-anak dan orang tuanya terbina dengan baik.
Anak-anak perlu diajarkan untuk merawat anjing. Lebih penting lagi, bagaimana ia memperlakukannya dengan baik, belajar kehidupan, dan perilakunya setiap hari. Ilmu mengenai anjing tidak hanya dibaca di buku, tapi dipraktekkan sehingga anak-anak lebih kreatif dan kritis dengan lingkungannya, termasuk pada anjing. Di Amerika Serikat, sebuah riset menunjukkan dua dari tiga keluarga membeli anjing karena permintaan anaknya. Hal ini memang tidak bisa dipungkiri, kehadiran anjing akan membantu anak-anak lebih merespon terhadap binatang peliharaan. Dengan bermain-main bersama anjing, seorang anak diyakini mampu menumbuhkan kepercayaan diri serta koordinasi motoriknya.
Betapa cintanya, anjing dibeli dengan harga mahal, dipelihara dan dirawat dengan baik, menghibur keluarga, dan bila sakit terpaksa harus dibawa ke klinik, bila perlu dirawat inap agar sembuh. Lantas bila mati, sedihnya minta ampun. Menangis, ya. Tak ubahnya seperti keluarga sendiri saja. Makanya, tak heran bila anjing mati, ia pun mendapat perlakuan istimewa dengan dikuburkan. Tak peduli berapa ongkos yang harus dibayar, itu merupakan ungkapan bela sungkawa terhadap kekasih yang pernah menghibur kelurga.
Berkah anjing
Jadi, apa urusannya anjing dan manusia? Ternyata anjing telah memberikan keuntungan yang luar biasa bagi manusia. Ternyata Tuhan “mengirim” anjing untuk membantu dan menjaga manusia. Bukan sekadar memberikan kesenangan lantaran keindahan bulu atau kelebihan indranya, anjing juga membuat kehidupan dunia ini aman dan tenteram.
Di Bintaro, Tangerang, seorang pembiak telah membiakkan anjing sejak puluhan tahun silam. Jenis anjingnya beragam, ada anjing gembala jerman, golden retriever, siberian husky, dan beberapa jenis anjing mini. Dalam sebulan, sekitar 15 anjing dijual dengan harga Rp3-juta—Rp5-juta. Dari anjing, ia bisa hidup bercukupan, rumah, dan mobil mewah.
Pada masa liburan, seperti Lebaran dan Natal, beberapa orang banyak yang menuai rezeki dari usaha penitipan anjing. Saking ramainya, kadang harus booking terlebih dulu 2 minggu sebelum anjing masuk. Layaknya hotel, pegawai selalu menanyakan berapa lama menginap, dan kapan masuknya. Tarif menginap bervariasi, tergantung fasilitas yang diberikan, ukuran, dan jenis anjing. Namun, umumnya berkisar Rp50.000—Rp100.000, itu sudah termasuk biaya pakan dan perawatan sehari-hari, seperti mandi.
Jadi, bagaimana mungkin manusia jatuh miskin atau terlunta-lunta karena anjing. Manusia, seolah telah menikmati dan bersenang-senang dari anjing. Ia kadang lupa kalau anjing adalah binatang ciptaan Tuhan yang patut dihargai, bahkan disayangi. Memang ada anjing yang galak sehingga menakutkan siapa pun yang melihatnya. Namun, bila manusia mampu mengontrol dan melatihnya dengan baik, anjing segalak apapun akan menjadi baik dan ramah. Galak atau ramah anjing, semua tergantung dari manusia memperlakukan mereka.
Dengan sentuhan kecil, kita bisa mengubah anjing menjadi berguna dan bermanfaat. Didikan dan arahan sang pelatih mengubah anjing menjadi pintar dengan berbagai keterampilan. Heru Maryadi, pelatih anjing di Gelar Satwa Taman Safari Indonesia, melatih pudel-pudel cantik menjadi terampil berdansa, berdiri di satu kaki, bermain baling-baling, dan lain-lain sebagainya. Tontonan yang bisa disaksikan setiap hari pukul 14.30 itu selalu dipadati pengunjung dari berbagai daerah.
Dengan terkelolanya anjing dengan baik, menyulap anjing menjadi komoditas yang prospek untuk digeluti oleh siapa pun. Dengan kata lain, kunci menuai hasil adalah bagaimana kita mampu berkreativitas dan melakukan inovasi. Kita masih belum memperhatikan usaha lain di seputaran anjing, ada dogfood, pakan anjing praktis yang kini makin berkembang. Padahal, dulu pakan kering ini sama sekali tidak dilirik orang. Atas jasa James Spartt, dogfood akhirnya mendunia.
Bukan dogfood saja, produk kesehatan, seperti obat-obatan dan vitamin muncul sejalan dengan perkembangan anjing. Bahkan, produk asesoris, seperti kandang, mainan, tali, dan lain-lain sebagainya pun beraneka macam dijual di petshop atau petstore yang juga ikut tumbuh berkembang. Mereka tidak saja menjual sarana dan pra sarana anjing, juga memberikan fasilitas lain, seperti grooming atau klinik kesehatan.
Petshop umumnya bekerjasama dengan dokter hewan atau rumah sakit hewan. Namun, ada juga dokter hewan yang membuka klinik sendiri, seperti drh Th Anna Ekawati di jalan Singosari, Semarang, Jawa Tengah. Di Sunter, Jakarta Utara, ada sebuah klinik dokter hewan bersama 24 jam yang dikelola drh Cucu K. Sajuthi. Di sana, anjing sakit segera ditangani sehingga tidak sampai parah, bahkan tak jarang anjing harus menginap untuk mendapat perawatan intensif. Rumah sakit hewan di Ragunan, Jakarta Selatan pun acap menerima pasien berkategori parah, sehingga harus dioperasi, bahkan terkadang harus meninggal karena telat mendapat pertolongan. Drh Wiwiek Bagja, kepala rumah sakit, biaya perawatan bervariasi, tergantung jenis anjing dan penyakit. Kisarannya Rp50.000—Rp150.000.
Adanya salon khusus, si guk guk pun mendapat perlakuan istimewa, mulai keramas, menggunting bulu sesuai model atau keinginan pemilik, juga pikok atau pengecetan bulu. Tidak hanya mengurusi bulu, tapi juga memberikan jasa perawatan kulit, menghilangkan kutu, dan pembersihan organ vital, seperti mata, telinga, hidung, dan mulut. Tak kelinggalan manicure alias potong kuku. Tarifnya? Mungkin hampir sama dengan perawatan rambut kaum hawa yang sering ke salon, Rp100.000 per sekali perawatan.
Sesuai dengan namanya, Dog Trainning Center (DTC) sebenarnya menerima jasa pelatihan anjing. Mengapa anjing perlu sekolah? Sebagus apa pun, bila tidak terdidik dengan baik, maka anjing itu tidak berguna. Ada 2 jasa yang umum ditawarkan, membawa anjing ke DTC atau pelatih yang datang secara berkala ke rumah. Metode dan tarifnya pun berbeda, itu tergantung keinginan pemilik anjing. Yang jelas setelah menjalani “pendidikan”, anjing diharapkan dapat menjaga majikannya.
Beberapa pelatih atau pawang juga bisa diminta untuk menjadi handler—pembawa anjing di kontes. Umumnya pemilik mempercayakan pelatih anjingnya untuk membawa ke pameran karena alasan agar mudah dikontrol saat lomba berlangsung. Dan umumnya cara ini berhasil, banyak anjing-anjing meraih juara lantaran dibawa pelatih atau orang yang dekat dengan anjingnya. Soal fee, bagi hobiis mengeluarkan uang sebesar Rp200.000—Rp500.000 per sekali membawa ke pameran tidak menjadi soal, asal anjingnya menang.
Bila tidak ada pelatih, kennel boy—orang yang bertugas merawat anjing di kennel dapat menjadi pawang di pameran. Namun, orang yang terpilih haruslah sudah berpengalaman dan mengetahui trik-trik meng-handle anjing di kontes. Umumnya, sebagai tahap awal biasanya menjadi second handler—orang yang berada di luar lapangan bertugas memancing respon anjing.
Profesi lain di seputaran anjing yang perlu keahlian khusus adalah pemacak—orang yang membantu mengawinkan anjing. Untuk menjadi pemacak pun tidak gampang, karena perlu trik khusus agar anjing mau kawin. Soalnya, tidak semua anjing betina mau langsung dikawin sang pejantan. Tak jarang, anjing betina menggigit atau lari tunggang langgang ketika dikawinkan lantaran takut atau sebab lain. Sekali pacak, ia mendapat upah sekitar Rp250.000, itupun tergantung tingkat kesulitannya.
Maraknya anjing memang membawa berkah bagi orang yang serius menekuninya. Kalau kita melihat parade kaveleri divisi satwa Polri di Kelapadua, Jakarta Timur atau jalan-jalan di kontes anjing yang semakin marak, tanda-tanda kebesaran anjing terus berkembang. Begitu kita menyaksikan seorang bocah kecil bermain-main dengan anjingnya di lapangan, berlarian ke sana kemari, sambil melempar bola, lalu anjing menangkapnya, maka kita yakin anjing adalah sahabat manusia. Sehat atau sakit, cantik atau kumal, itu tergantung pada kepandaian kita untuk mengurusnya.
Sosok pribadi anjing
Masalahnya sekarang, bagaimana kita sekarang bisa menghargai dan menghormati anjing sebagai binatang ciptaan Tuhan yang sangat mengagumkan. Anjing adalah binatang yang menyenangkan untuk dijadikan teman. Mereka menghargai tradisi dan nilai-nilai kehormatan, dan suka membantu. Anjing hampir selalu bersikap adil, dan menjadi yang pertama memerangi ketidakadilan. Mereka pintar bersosialisasi, juga berintelegensi tinggi, perhatian, dan pendengar yang baik.
Anjing adalah binatang setia dan jujur. Itulah kuncinya dalam melakukan pekerjaannya. Bagi yang mengandalkan anjing akan merasa puas. Dan, anjing adalah pendengar yang baik, sehingga banyak orang yang menjadikannya sebagai teman atau sahabat untuk mencurahkan dan berbagi rahasia. Jaminannya, rahasia Anda ditanggung ngga bakal terbongkar.
Ketika suasana yang baik, anjing akan menjadi teman menyenangkan. Namun, bila ia panik akan menjadi jahat dan sangat berbahaya. Main hakim sendiri dan berusaha untuk menyerang, bahkan “menghakimi” sendiri, bila ada yang memperlakukannya tidak baik. Sebaliknya, bila mengetahui bagaimana caranya untuk bersahabat dengannya, maka anjing adalah teman terbaik sepanjang masa.
Kepribadiannya yang paling mencolok adalah serius, sehingga ia tampak bertanggungjawab dalam setiap tugas yang diberikan padanya. Meski kelelahan dan harus menghadapi ancaman dan bahaya, ia akan melakukan tugas yang diberikannya dengan baik.
Nah, sadar atau tidak, kita sudah merasakan adanya perubahan dalam kehidupan sehari-hari dengan memelihara anjing. Dari tingkah dan polahnya yang lucu, anjing terbukti menjadi obat mujarab untuk mengusir stres. Coba bayangkan bila kita tinggal sendirian di rumah. Kehadirannya anjing di rumah membuat hati tentram. Tak ada was-was akan datangnya bahaya. Karena anjing akan menjaga keselamatan rumah atau diri kita. Saat kita pulang ke rumah, anjing pun dengan riang gembira akan menyambutnya dan menyapa dengan hangat di muka pintu. Lalu, apa yang bisa kita perbuat untuk mereka. Sebagaimana dulu, para raja-raja Mesir kuno yang menyanjung tinggi anjing sebagai teman terbaik. Dia-lah the man’s best friend. ***
sumber: